Rabu, 17 Agustus 2011

APA YANG TERJADI SEBELUM DAN SETELAH TERAPI LINTAH?


Sebelum melakukan terapi lintah apa yang harus dilakukan ?
  • Ada kesepakatan antara terapis dan pasien mengenai efek dan dampak setelah terapi lintah, setelah sebelumnya terapis memberikan keterangan terlebih dahulu.
  • Mengisi formulir tanda kesepakatan pasien untuk melakukan terapi lintah  setelah memahami apa yang diterangkan oleh terapis.
Berapa banyak lintah menghisap darah?
Lintah “Hirudo medicinalis” dapat menyedot darah antara, 4 sampai  10 kali berat  tubuh mereka dalam satu kali makan (menghisap).. jika terapi lintah dilakukan dengan menggunakan 10 ekor lintah makan pasien akan kehilangan rata-rata 150ml dalam selama terapi. Untuk mengganti energi dan darah yg telah dihisap  setelah terapi lintah psien dianjurkan untuk meminum air madu.
Apakah Gigitan lintah menimbulkan rasa sakit?
Gigitan lintah dirasakan oleh pasien seperti 2-3 gigitan nyamuk. Jadi gigitan lintah tidak menyakitkan. Air liur lintah diisi dengan bahan kimia yang berisi Anesthetic Substance : penghilang rasa sakit setempat. , yang menghentikan Anda dari perasaan gigitan. air liur ini juga memiliki bahan kimia, yang mencegah darah dari pembekuan.
Kenapa kadang lintah tidak mau menggigit :
• pada kulit kering
• wewangian parfum
• pada permukaan kulit ada rasa asin /garam
• kadang pada orang yg sudah tua karena elastisitas kulit sudah berkurang
• pada permukaan kulit keras
Terapi bisa dilakukan dengan membersihkan permukaan kulit. Dengan kain kasa membantu melunakkan kulit dan melancarkan sirkulasi darah . Jika lintah tidak mau menggigit sama sekali, bisa dimungkinkan dengan mengeluarkan sedikit darah dengan cara di lancet/di sayat sedikit. Apabila lintah tidak mau menggigit segera ganti dengan lintah yang lain dimungkinkan lintah tadi mengalami stress.
Bagaimana cara memulai terapi?
• Cuci tangan terlebih dahulu.
• Gunakan perlengkapan perlindungan pribadi yang layak (sarung tangan).
• Bersihkan daerah yg akan di terapi dengan kain kasa steril. Terapkan lintah dengan tangan bersarung menggunakan pinset.
• Biarkan lintah untuk merayap dan lalu kemudian kepala lebih kecil ke daerah yang diinginkan.
• Terapkan lintah lain jika dibutuhan.
• Perhatikan lintah sampai mereka mengisi dengan darah (10-20 menit). Biasanya lintah jatuh sendiri
Bagaimana setelah diterapi lintah?
• Pendarahan akan berlangsung sekitar 6 jam bisa  lebih
• Reaksi setelah di terapi lintah, setiap individu berbeda beda tergantung tingkat intensitas masing masing. Ada yang  mengalami mual ,panas dingin bahkan  bengkak dll. Namun semua itu sifatnya hanya sementara.
• Bekas gigitan lintah akan terasa gatal. Karena itu bersihkan lintah dan kulit yang akan diterapkan lintah di atasnya.
“Keluhan setelah terapi lintah yang disebabkan oleh diri pasien sendiri”
• Karena pasien kurang mengkonsumsi air minum yang cukup sehingga kekurangan cairan dalam tubuh, kadang menyebabkan kaku, pegal, linu disetiap sendi.
• Bisa terjadi pembengkakan pada titk lokal yang dilakukan terapi lintah, biasanya pasien  menggaruk bekas gigitan lintah disebabkan  rasa gatal sehingga menyebabkan bengkak, dimungkinkan luka yang mau menutup terbuka kembali.
• Kadang juga pasien memberikan obat gosok untuk mengalihkan perhatian dari rasa gatal kerasa pedih ,diantaranya obat luar .Balsem atau minyak kayu putih, alkhol , dll.
• Pasien menelan obat anti-Anesthesis yang seharusnya tidak perlu atau dibutuhkan lagi.
Bagaimana cara mengatasi keadaan tersebut /apabila ada yang dianggap bermasalah setelah diterapi lintah?
  • Dianjurkan memperbanyak minum air putih atau air madu
  • Sebaiknya sebelum dan setelah terapi lintah konsumsilah buah kurma, atau buah dan sayuran yang fungsinya sebagai penambah darah.
  • Boleh minum susu sepanjang tidak bertentangan dengan penyakit tersebut pada umumnya, dengan catatan susu murni atau susu kedelai.
  • Apabila terasa gatal jangan pernah memberikan obat gosok, seperti balsem ,minyak kayu putih alkhol, dan lain-lain.
  • Kompres dengan Es batu atau didinginkan pada lokasi yang dianggap bermasalah apabila terasa gatal atau bengkak bisa mengurang rasa gatal dan bengkak. Atau bisa juga dengan dikompres dengan garam yg sudah disangrai terlebih dahulu. Jenis garamnya garam korosak.
  • Luka bekas gigitan lintah bisa diolesi madu, atau minyak. Seperti minyak lintah atau minyak zaitun.

Kamis, 11 Agustus 2011

TERAPI LINTAH JOGJA HP 087839858931, PIN BB 295E0999, TLP. ESIA 0274-9669823





Lintah adalah hewan dari kelompok filum Annelida subkelas Hirudinea. Terdapat jenis lintah yang dapat hidup di daratan, air tawar, dan laut. Seperti halnya kerabatnya, Oligochaeta, mereka memiliki klitelum. Seperti cacing tanah, lintah juga merupakan hermaprodit. Lintah jenis Hirudo medicinalis yang berasal dari Eropa telah sejak lama dimanfaatkan untuk pengeluaran darah (plebotomi) secara medis.

Semua spesies lintah adalah karnivora. Beberapa merupakan predator, mendapat makanan dari berbagai jenis invertebrata seperti cacing, siput, larva serangga, dll.

Kini pengobatan modern mulai melirik terapi pengobatan dengan mempergunakan lintah. Meski binatang penghisap darah ini sering dibenci orang, akan tetapi air liurnya sangat bermanfaat. Karena banyak terkandung antikoagulan (anti pembekuan darah). Juga zat-zat lain seperti : penisilin, anti radang dan anestesi/bius.

Terapi alternatif dengan Lintah (Hirudo Medicinalis) telah digunakan sejak abad ke 18, namun sejak berkembangnya dunia medis kedokteran di abad 19, perlahan terapi lintah mulai dilupakan orang.

Terapi ini kembali digunakan pada awal 1990 dimana dalam sebuah riset medis dengan terapi lintah berhasil membuktikan bahwa terapi ini dapat menyembuhkan tumor tanpa kemoterapi dan pembedahan.
Riset yang dilakukan di Eropa juga membuktikan bahwa terapi lintah yang dilakukan dengan pengobatan medis (obat-obatan) atau Herbal dapat meningkatkan efektifitas obat. Hingga saat ini tidak ditemukan adanya efek samping sebagai akibat terapi hirudo medicinalis.

Terapi lintah dapat menstabilkan kadar hormon serotonin / melancarkan peredaran darah dan oksigen pada jaringan saraf halus di kepala. Termasuk menormalkan penyempitan atau pelebaran pembuluh darah di otak. Terbukti !!! Sudah banyak orang sembuh setelah memanfaatkan sedot lintah (Hirudo medicinalis). Sehingga terapi ini menjadi ‘trend’ serta naik daun.
Di berbagai rumah sakit dan tempat praktik dokter di Jerman banyak ditemukan terapi lintah untuk penyembuhan. Bahkan setiap tahun di sana sekitar 250.000 ekor lintah digunakan untuk mengatasi pendarahan. Selain itu lintah juga dimanfaatkan dalam operasi plastik.
Metode penyembuhan dengan lintah merupakan cara yang tersisa dari abad pertengahan yang lampau. Pada masa itu pasien yang mengalami masalah pada sendi lutut akan merasa lebih baik setelah menempelkan lintah pada lukanya selama beberapa minggu.
Hasil studi yang dilakukan para peneliti di Jerman menunjukkan bahwa lintah diakui bisa mengobati rasa sakit dan juga radang. Bahkan pasien yang menderita Osteatritis pun bisa menggunakan lintah untuk mengobatinya. Penelitian yang dipimpin Dr Gustav Dobos di klinik Essen-Mitte, Jerman melakukan percobaan terhadap 10 pasien dengan rata-rata usia 68 tahun. Kebanyakan pasiennya menderita sakit lutut selama enam tahun terus menerus.

Para dokter meletakkan empat ekor lintah di daerah lutut yang sakit dan dibiarkan selama 1 jam 20 menit. Rasa sakit diukur tiga hari sebelum perawatan dilakukan dan 28 hari setelah selesainya perawatan. Pengaruh dari perawatan ini bisa diketahui setelah 24 jam kemudian, tetapi bisa dipastikan hasilnya setelah empat minggu. Dalam laporannya, para pasien mengaku rasa sakit mereka berkurang akibat dari gigitan lintah tersebut. Dan hebatnya, tidak ada efek samping yang ditimbulkannya, misalnya infeksi atau apa pun.

Sementara pasien lain yang diberi perawatan secara konvensional (medis) tidak merasakan adanya perbedaan, merasa tidak berkurang rasa sakitnya. Menulis di jurnal Annals of the Rheumatic Diseases, Dobos menyatakan: “Kami nyatakan bahwa hasil dari penelitian ini sangat luar biasa. Perawatan dengan lintah menghilangkan rasa sakit secara signifikan setelah tiga hari dan meningkat empat minggu kemudian”.

Lintah pun digunakan sebagai salah satu penyembuh serba guna. Hewan ini bisa dimanfaatkan oleh penderita skizofrenia maupun depresi, juga untuk merangsang mata, mengempiskan lidah bengkak, dan meringankan sakit usus buntu serta pendarahan.
Lintah telah diakui sebagai penolong manusia. Di kerongkongan tempat isapannya terdapat tiga rahang berbentuk setengah gergaji, dihiasi sampai 100 gigi kecil. Dalam waktu 30 menit, lintah bisa menyedot darah sebanyak 15 ml s/d kuota yang cukup untuk hidupnya selama setengah tahun. Air ludahnya pun mengandung zat aktif yang sekurang – kurangnya berisi 15 unsur. Antara lain yaitu zat putih telur hirudin yang bermanfaat untuk mengencerkan darah dan mengandung penisilin.
Lintah mengeluarkan semacam liur (zat hirudin) yang bercampur dengan darah dan membawanya ke seluruh tubuh. Kemudian sirkulasi darah menjadi lancar. Sehingga tubuh terasa bugar.

Banyak juga ibu rumah tangga dan gadis remaja menggunakan sedot lintah untuk terapi kecantikan. Terutama untuk menyembuhkan jerawat, flek hitam, kerut wajah. Sehingga kulit wajah menjadi bersih dan tetap kencang.

“Darah merupakan sumber energi manusia untuk hidup, bilamana darah rusak, maka berkuranglah energi serta daya tahan tubuhnya”

Terapi Sedot Lintah Dapat Mengobati :
Diabetes mellitus kering / basah. 
Kelenjar getah bening. 
Tyroid. 
Segala jenis Kanker dan Tumor. 
Darah tinggi. 
Migraine. 
Sering pusing. 
Kolesterol. 
Asam urat. 
Rematik. 
Pengapuran. 
Stroke. 
Gangguan seksual. 
Sakit pinggang. 
Narkoba. 
Gatal – gatal. 
Alergi makanan. 
Cedera otot / Saraf terjepit. 
Jantung Koroner. 
Penyempitan pembuluh darah. 
Penyumbatan darah di otak dan jantung. 
Melancarkan / menghilangkan sumbatan dan gumpalan darah yang lama erkoagulasi membentuk plak di saluran arteri. 
Mencairkan pembekuan darah di kepala / otak, saraf halus, saraf sensorik, araf motorik, saraf telinga, dan retina mata. Terapi ini bisa memperbaiki / menghidupkan pembuluh / jaringan saraf halus yang cedera / rusak / mati kibat penyakit / kecelakaan. 
Melancarkan suplai oksigen dan nutrisi dalam darah. Akibat dari tidak lancarnya aliran darah dan oxsigen maka rasa sakit yang sering di rasa yaitu kesemutan, kaku, baal, panas, dingin, sampai mati rasa. 

Diabetes Mellitus

Setiap tahun lebih dari tiga juta orang di seluruh dunia meninggal sebagai akibat dari komplikasi Diabetes Mellitus atau dengan kata lain terjadi satu kematian setiap tiga detik. Diet serta olahraga yang teratur dapat mengurangi secara drastis kemungkinan seseorang dengan toleransi glukosa terganggu karena diabetes. Terapi efektif bisa dilakukan dengan lintah. Untuk mengobati Diabetes Mellitus (kering) lintah-lintah tersebut ditempelkan pada bagian yang ba’al, mati rasa, kesemutan, kaku, sakit disekitar kaki maupun tangan. Gangguan seperti sering buang air kecil pada malam hari, tidak bisa buang air besar setiap hari, perut kembung dan gangguan disfungsi ereksi bisa disembuhkan dengan Terapi sedot lintah dan herbal yang teratur. Diabetes Mellitus (basah) seperti : gangrene, radang, bengkak, luka yang tidak bisa sembuh, busuk, sudah mati rasa disekitar lubang luka, saraf / jaringan yang mati akan hidup kembali hanya dengan terapi lintah dan ramuan herbal tanpa perlu diamputasi. Diabetes Mellitus (basah) bisa disembuhkan. 

Kanker / Tumor / Kelenjar Getah Bening / tyroid

Pada umumnya bila terasa ada benjolan dileher maupun di bagian tubuh lainnya, sebelum terasa sakit atau nyeri biasanya di diamkan saja. Hasil pengobatan pada kanker dini jauh berbeda dengan kanker yang sudah lanjut. Pada kanker dini umumnya pengobatan lebih sederhana, lebih murah dan yang lebih penting lagi adalah hasil pengobatan yang jauh lebih baik. Perlu diketahui bahwa kelenjar tyroid / getah bening dan sel kanker berkembang setiap saat, ada yang sangat cepat dan ada yang lambat. Apapun namanya tetaplah sel-sel yang abnormal harus benar-benar diwaspadai. Dengan terapi yang kami lakukan biasanya, benjolannya akan terus mengecil seiring masa pengobatan yang dijalani juga rasa sakit akan berkurang dan hilang. Semua dilakukan tanpa operasi, kemoterapi, hormonterapi ataupun radiasi. 

Saraf Terjepit / Cedera Otot

Kesemutan adalah gejala yang muncul akibat gangguan pada sistem saraf sensorik. Gangguan itu timbul karena rangsang listrik pada sistem itu tidak tersalur secara penuh. Berikut ini kelompok penyebab kesemutan akibat trauma (saraf terjepit otot, tertimbun cairan tertentu dalam tubuh, atau terjepit benda lain di luar tubuh yang mempengaruhi otot dan saraf). Juga akibat aktivitas anggota tubuh, entah tangan, kaki atau bagian tubuh lain tanpa henti. Dimulai dari rangsangan berupa sentuhan, tekanan, rasa sakit, suhu panas atau dingin, rangsangan ini diterima reseptor saraf pada kulit, lalu dikirim ke saraf tepi, masuk dalam susunan saraf pusat di sumsum tulang belakang. 

Gangguan saraf tepi yang biasanya mewujud pada gejala kesemutan bisa muncul akibat saraf terjepit otot atau jaringan lain. Di dalam tulang punggung berjajar sumsum tulang yang bisa menekan saraf di sekitarnya atau menekan saraf yang keluar dari setiap tulang punggung. Di setiap tulang punggung terdapat lubang tempat keluar akar saraf yang berasal dari sumsum tulang. Tempat keluar ini bisa dipersempit oleh inti tadi, sehingga saraf tertekan. Inilah yang biasa disebut sebagai saraf terjepit oleh kebanyakan orang. Terapi lintah untuk keluhan sakit karena saraf terjepit sangat efektif dan cepat menghilangkan nyeri, kaku, sulit bergerak, panas yang disertai dengan kejang – kejang. Karena dalam air liur lintah (hirudin) banyak terkandung antikogulan (anti pembekuan darah) biasanya dalam kasus saraf terjepit terjadi pembekuan darah dan juga cairan. Dengan terapi lintah dan herbal, pasien terhindar dari kerusakan saraf secara permanent. Seiring masa terapi keluhan sakit karena saraf terjepit akan hilang dan sembuh seperti semula.

Migraine

Kata migraine sendiri berasal dari perkataan Yunani yaitu : “hemikrania” yang berarti “separo kepala”. Penyebab migrain bisa bermacam-macam. Mulai dari peredaran darah yang tidak lancar dalam otak karena kelelahan dan kurang beristirahat, pola makan yang buruk, radang tonsil sampai pencernaan yang kurang bagus daya kerjanya. Nyeri pada migrain disebabkan karena pelebaran pembuluh darah di otak. Hal ini antara lain berkaitan dengan kadar hormon serotonin dalam darah. Jika kadarnya tinggi, pembuluh darah akan menyempit, sebaliknya jika kadarnya rendah maka pembuluh darah akan melebar. Gejala yang dialami jika migrain muncul adalah nyeri kepala yang sangat hebat, biasanya di satu sisi namun dapat pula di kedua sisi kepala. Penderita “sakit kepala sebelah” akan membaik setelah menjalani terapi lintah dan herbal. Pasien akan merasakan sakit yang berkurang, kepala terasa enteng, tidur pulas dan bangun tanpa rasa sakit. Penyembuhan penyakit migrain secara alami tanpa obat kimia, sehingga pasien terhindar dari penderitaan berkepanjangan. Tidak masalah berapa tahun penyakit migraine telah diderita.

Penyakit Jantung

Terapi lintah yang kami padukan dengan ramuan khusus herbal sangat baik untuk menetralisir racun, melenturkan / menguatkan saraf dan otot, mengencerkan darah / membersihkan plak / kolesterol / melancarkan aliran darah / sirkulasi darah dan oksigen juga melancarkan pemyumbatan pembuluh darah. Jantung yang sehat perlu bekalan darah yang encer dan oksigen yang cukup.Umumnya pasien merasa lebih baik dari setiap kali terapi keterapi lainnya. Keluhan seperti sesak nafas, sulit bernafas, nyeri / sakit didada, mudah lelah, jantung berdebar – debar, panas disekitar jantung, keringat dingin, tidak bertenaga akan berkurang dan hilang seiring terapi yang dijalani. Metode terapi alternatif ini steril, aman, tanpa efek samping, juga merangsang saraf yang ada disekitar jantung untuk bisa meregenerasi diri sendiri. Berbagai penyakit jantung yang bisa disembuhkan dengan terapi lintah dan herbal yang berkaitan dengan kordiovaskuler antara lain : Hyper koagulasi / Darah kental, Penyempitan / Penyumbatan pembuluh darah. Penderita gangguan jantung, Jantung koroner, Jantung bengkak, dan Jantung bocor. Tanpa perlu dioperasi dan tidak tergantung pada obat–obatan kimia.

Terapi Sedot Lintah Dapat Mengobati :
Diabetes mellitus kering / basah. Kelenjar getah bening. Tyroid. Segala jenis Kanker dan Tumor.Darah tinggi. Migraine. Sering pusing. Kolesterol.Asam urat. Rematik. Pengapuran. Stroke.Gangguan seksual. Sakit pinggang. Narkoba. Gatal – gatal.Alergi makanan. Cedera otot / Saraf terjepit.Jantung Koroner. Penyempitan pembuluh darah.Penyumbatan darah di otak dan jantung.Melancarkan / menghilangkan sumbatan dan gumpalan darah yang lama erkoagulasi membentuk plak di saluran arteri. Mencairkan pembekuan darah di kepala / otak, saraf halus, saraf sensorik, saraf motorik, saraf telinga, dan retina mata. Terapi ini bisa memperbaiki / menghidupkan pembuluh / jaringan saraf halus yang cedera / rusak / mati akibat penyakit / kecelakaan. Melancarkan suplai oksigen dan nutrisi dalam darah. Akibat dari tidak lancarnya aliran darah dan oxsigen maka rasa sakit yang sering di rasa yaitu kesemutan, kaku, baal, panas, dingin, sampai mati rasa.

FX BUDIANTO
PRAKTISI TERAPI LINTAH
PRAKTEK SELASA s/d JUMAT JAM 4.00 SORE / 16.00 WIB - SELESAI
PRAKTEK SABTU & MINGGU JAM 09.00 WIB - SELESAI
TLP. 0274-9669823
ALAMAT RING ROAD UTARA, JL. WAHID HASYIM NO.145, 10 METER DARI RING ROAD UTARA, SELATAN RUMAH SAKIT JIH, BARAT UPN, CONDONG CATUR, DEPOK, SLEMAN

Terapi Lintah Untuk Penyakit Stroke Ringan dan Berat


Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian otak tiba-tiba terganggu. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi bio-kimia, yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel otak. Kematian jaringan otak dapat menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu.
Menurut Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki), terdapat kecenderungan meningkatnya jumlah penyandang stroke di Indonesia dalam dasawarsa terakhir. Kecenderungannya menyerang generasi muda yang masih produktif. Hal ini akan berdampak terhadap menurunnya tingkat produktifitas serta dapat mengakibatkan terganggunya sosial ekonomi keluarga.
Di Indonesia, stroke merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan setelah jantung dan kanker. Bahkan, menurut survei tahun 2004, stroke merupakan pembunuh no.1 di RS Pemerintah di seluruh penjuru Indonesia.
Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena stroke. Dari jumlah tersebut, sepertiganya bisa pulih kembali, sepertiga lainnya mengalami gangguan fungsional ringan sampai sedang dan sepertiga sisanya mengalami gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita terus menerus di kasur.
Manfaat Terapi Lintah Untuk pengobatan

Lintah Sawah binatang penghisap darah ini ternyata air liurnya sangat bermanfaat karna mengandung banyak antikoagulan (anti pembekuan darah) juga zat-zat lain seperti penisilin, anti radang dan anestesi atau bius. Terapi lintah dapat menstabilkan kadar hormon serotonin, melancarkan peredaran darah dan oksigen pada jaringan saraf halus di kepala termasuk menormalkan penyempitan dan pelebaran pembuluh darah di otak. Selain itu cairan bening yang keluar pada saat lintah melakukan penyedotan darah sangat baik untuk mengeringkan luka atau borok pada penderita diabetes.
Banyak pasien yang disembuhkan antara lain :
Diabetes, Tumor, saraf terjepit, Migran, Pegal-pegal, Asam urat, Maag kronis,dan masih banyak lagi penyakit yang tidak dapat disebutkan ,selain itu banyak pasien stroke baik ringan maupun berat yang telah disembuhkan oleh terapi ini.
Pengobatan ini juga sudah banyak dilakukan di Jerman, Belanda, Malaysia dan Singapura.

PENGETAHUAN SEKILAS TENTANG STROKE



PENDAHULUAN

Masalah kesehatan adalah tanggung jawab kita bersama, kesehatan merupakan salah satu bagian pokok dan esensial dari kualitas hidup yang tercermin pada pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
Sehat adalah suatu kondisi yang tidak saja bebas dari penyakit, namun juga sehat secara mental dan sosial. Sehat juga merupakan salah satu unsur hak azasi manusia.
Berdasarkan data dilapangan, angka kejadian stroke meningkat secara deramatis seiring usia. Setiap penambahan usia 10 tahun sejak usia 35 tahun, risiko stroke meningkat dua kali lipat. Sekitar lima persen orang berusia di atas 65 tahun pernah mengalami setidaknya satu kali stroke.
Berdasarkan data prevalensi hipertensi sebagai faktor risiko utama yang makin meningkat di Indonesia adalah sekitar 95%, maka para ahli epidemiologi meramalkan bahwa saat ini dan masa yang akan datang sekitar 12 juta penduduk Indonesia yang berumur diatas 35 tahun mempunyai potensi terkena serangan stroke.
Oleh sebab itu, upaya yang komprehensif untuk mengendalikan faktor risiko stroke di masyarakat perlu digalakkan di Indonesia, agar individu yang produktif akan dapat diselamatkan dari serangan stroke apabila dilakukan usaha primer yaitu dengan pengendalian faktor-faktor risiko stroke.

APA ITU STROKE ?

Stroke adalah serangan otak yang timbul secara mendadak dimana terjadi gangguan fungsi otak sebagian atau menyeluruh sebagai akibat dari gangguan aliran darah oleh karena sumbatan atau pecahnya pembuluh darah tertentu di otak, sehingga menyebabkan sel-sel otak kekurangan darah, oksigen atau zat-zat makanan dan akhirnya dapat terjadi kematian sel-sel tersebut dalam waktu relatif singkat.

GEJALA DAN TANDA STROKE

Stroke merupakan gangguan fungsi saraf pusat yang berkembang sangat cepat baik menit maupun jam dengan perburukan ringan sampai berat kemudian menetap atau bahkan membaik secara cepat atau perlahan-lahan tergantung tingkat keparahan stroke dan cepat serta tepatnya intervensi pengobatan. Karena setiap bagian otak memiliki fungsi-fungsi tertentu, maka gejala dan tanda stroke pada setiap individu sangat bervariasi, tergantung pembuluh darah mana yang terkena dan bagian otak mana yang terganggu.

BEBERAPA GEJALA STROKE YANG LAZIM DIJUMPAI ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

• Kelemahan/kelumpuhan wajah dan/atau anggota badan satu sisi atau dua sisi.
• Rasa baal pada wajah dan/atau anggota badan satu sisi atau dua sisi.
• Gangguan bicara : pelo (disartria), gangguan bahasa reseptif/ekspresif (disfasia) atau keduanya.
• Gangguan daya ingat/memori baru (amnesia)
• Gangguan orientasi tempat, waktu dan orang.
• Gangguan penglihatan : dobel/kabur pada satu atau dua mata
• Gangguan keseimbangan : vertigo, sempoyongan (ataksia).
• Gangguan menelan cairan dan/ atau makanan padat (disfagia).
• Nyeri kepala dan/atau disertai penurunan kesadaran somnolen sampai koma (perdarahan otak).
• Mendadak lemas seluruh badan dan terkulai tanpa hilang kesadaran (drop attack) atau disertai hilang kesadaran sejenak (sinkop).

JENIS-JENIS STROKE

Secara praktis, stroke dapat dibagi menjadi dua macam :

1. Stroke sumbatan (iskemik) yang dapat disebabkan oleh sumbatan setempat pada suatu pembuluh darah tertentu di otak yang sebelumnya sudah mengalami proses aterosklerosis (pengerasan dinding pembuluh darah akibat penumpukan lemak) yang dipercepat oleh berbagai factor risiko, sehingga terjadi penebalan kedalam lumen pembuluh tersebut yang akhirnya dapat menyumbat sebagian atau seluruh lumen (trombosis). Sumbatan juga dapat disebabkan oleh thrombus atau bekuan darah yang berasal dari lokasi lain misalnya plak didinding pembuluh darah leher yang besar atau dari jantung (emboli)
2. Stroke pendarahan (hemoragik) yang disebabkan oleh pecahnya cabang pembuluh darah tertentu di otak akibat dari kerapuhan dindingnya yang sudah berlangsung lama (proses aterosklerosis/penuaan pembuluh darah) yang dipercepat oleh berbagai faktor.

APAKAH FAKTOR RISIKO STROKE ?
Faktor risiko stroke adalah kondisi atau penyakit atau kelainan yang terdapat pada seseorang yang memiliki potensi untuk memudahkan orang tersebut mengalami serangan stroke pada suatu saat.

FAKTOR-FAKTOR RISIKO SANGAT BANYAK DAN INDIVIDUAL.

1. Faktor risiko yang tidak dapat diobati diantaranya :
• Usia
• Jenis kelamin
• Ras
• Genetik

2. Faktor risiko yang dapat diubah/diobati/dikendalikan/diperkecil diantaranya :
• Hipertensi
• Diabetes mellitus
• Penyakit jantung (katup/otot/irama)
• Riwayat TIA / stroke sebelumnya
• Merokok
• Kolesterol tinggi
• Darah kental
• Obesitas
• Obat-obatan (kokain, amfetamin, extasy, heroin, pil yang mengandung hormon estrogen tinggi)
• Diduga beberapa macam over the counter drugs yang mengandung fenilpropanolamin, efedrin dosis tinggi)
• Kurang berolah raga.
• Pola hidup atau pola makan berlebihan
• Stress yang berkepanjangan

Orang-orang yang memiliki satu atau lebih faktor risiko tersebut diatas termasuk stroke prone person yaitu memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mendapat serangan stroke dari pada orang normal pada suatu saat selama perjalanan hidupnya bila tidak dikendalikan.

CARA PENCEGAHAN STROKE

Pencegahan stroke dapat dilakukan dengan :
• Mengendalikan faktor-faktor risiko antara lain: hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, kolesterol tinggi, obesitas, stop merokok dan lain-lain.
• Menjalani cara hidup yang bebas risiko terkena serangan stroke : menghindari pola makan berlebihan dan tinggi lemak atau tinggi garam, olah raga teratur, hindari obesitas, hindari stress, laksanakan ajaran agama dengan benar.

APAKAH STROKE DAPAT DIOBATI

Stroke dapat diobati, dengan konsep terapi stroke mutakhir.
Penderita stroke akan dapat diselamatkan dari kematian dan cacat apabila dilakukan pengobatan yang cepat, tepat dan akurat pada waktu terjadi serangan, khususnya stroke yang bukan pendarahan.
Berdasarkan data dari hasil penelitian menunjukan bahwa penderita yang dalam waktu kurang dari 12 jam setelah serangan stroke, penyembuhannya lebih baik dibandingkan dengan penderita yang datang dalam waktu lebih dari 12 jam setelah serangan.
Dibeberapa rumah sakit telah berdiri unit stroke untuk memberikan pelayanan khusus yang berkualitas bagi penderita stroke dengan melibatkan multi disipliner dari berbagai bidang kedokteran dan tenaga kesehatan dan pemberian edukasi kepada pasien.


BAGAIMANA DAMPAK EKONOMI DAN SOSIAL DARI STROKE

Stroke menimbulkan dampak yang sangat besar dari segi ekonomi dan sosial karena biaya pengobatan dan perawatan sangat tinggi, disamping itu stroke juga menimbulkan dampak sosial akibat dari gejala sisa sehingga penderita tidak dapat lagi bekerja kembali seperti sediakala dan sosialisasinya dapat juga terhambat. Penderita pasca stroke dengan gejala sisa permanen dapat menjadi beban ekonomi bagi keluarganya dan beban sosial bagi masyarakatnya karena tidak produktif lagi. Oleh karena itu, pencegahan stroke dengan paradigma sehat merupakan upaya terbaik dan harus menjadi salah satu program prioritas dalam kampanye penanggulangan stroke.

GOLDEN PERIODE/JENDELA EMAS

Golden periode atau jendela emas adalah waktu yang amat berharga bagi seseorang ketika terkena stroke awal untuk segera mendapat pertolongan oleh rumah sakit yang terdekat dan mempunyai fasilitas penanganan stroke.
Waktu yang dimiliki oleh seseorang ketika terjadi stroke adalah 3-6 jam untuk segera mendapat pertolongan yang tepat di Rumah Sakit. Lebih dari jam yang tersebut diatas pasien yang terkena stroke akan dapat mengalami kecacatan yang berat, karena berat ringannya kecacatan yang ditimbulkan akibat stroke ditentukan dengan penanganan awal yang tepat dengan memanfaatkan jendela emas tersebut, disamping itu juga tergantung kepada jenis stroke yang ada pada seseorang.
Memanfaatkan waktu golden periode bagi seseorang ketika terjadi serangan stroke awal sangatlah penting, alasannya adalah apabila ketika terjadi stroke, otak perlu segera mendapat pertolongan oleh rumah sakit dan dokter yang tepat, namun jika kita melalaikan masa golden periode tersebut dengan begitu saja, itu berarti kita mensia-siakan harapan hidup kita yang seharusnya dapat diselamatkan oleh karena kerusakan pada pembuluh darah di otak kita makin meluas dan makin parah.
Oleh sebab itu jangan mensia-siakan hidup kita dengan melewati masa golden periode jika terkena stroke.

STRATEGI PENANGGULANGAN STROKE

Sekurang-kurangnya ada 5 komponen dalam strategi penanggulangan stroke (Warlow,1996, pokdi serebrovaskuler & Neurogeriatri,2000) (Gambar 1). Kelima komponen tersebut adalah :

1. Promotif. Upaya ini bertujuan untuk menurunkan angka kejadian stroke dengan mencegah peningkatan faktor risiko stroke di masyarakat. Termasuk upaya ini adalah kampanye atau penyuluhan tentang gaya hidup sehat agar terhindar dari berbagai faktor risiko, seperti merokok, minum alkohol, inaktivitas, dan obesitas.
2. Prevensi primer, upaya ini bertujuan untuk menurunkan angka kejadian stroke dengan mencari dan mengobati individu yang mempunyai faktor risiko tinggi terserang stroke. Antara lain hipertendi, diabetes mellitus, dan penyakit jantung.
3. Prevensi sekunder, untuk mencegah serangan ulang pada penderita yang pernah mengalami serangan stroke atau TIA (transient Ischemic attack). Upaya ini diharapkan dapat menurunkan angka kekambuhan (frekuensi).
4. Terapi stroke fase akut. Upaya ini bertujuan untuk menurunkan angka kematian dan kecacatan pada penderita yang mengalami serangan stroke untuk pertama kalinya maupun serangan ulang.
5. Rehabilitasi. Disamping keempat komponen di atas, tidak kalah pentingnya adalah usaha meningkatkan kemandirian penderita melalui upaya rehabilitasi.

Terapi Lintah Untuk Diabetes


Diabetes adalah salah satu penyakit kronis paling lazim di dunia.  Jutaan orang telah didiagnosa menderita Diabetes dan trend penyakit ini dari hari ke hari makin meningkat. Diabetes sendiri disebabkan kondisi gagalnya pankreas memproduksi insulin yang cukup. Diabetes yang banyak menyerang adalah tipe 1 dan 2. Diabetes tipe 1 biasanya awal masa kanak-kanak, di mana terdapat penipisan insulin absolut. Sedangkan diabetes tipe 2, serangan biasanya di usia dewasa sekitar usia 45 tahun atau lebih, di mana insulin yang diproduksi tidak mencukupi.
Ketika kita memakan sesuatu, maka zat gula yang terkandung dalam makanan itu akan berubah menjadi glukosa, lalu masuk aliran darah dan didistribusikan ke sel-sel tubuh kita. Glukosa adalah "makanan" yang memberi energi bagi berfungsinya sel tubuh dan insulin sangat penting untuk menghancurkan glukosa ke dalam bentuk yang dapat digunakan sel-sel kita. Tanpa insulin atau terlalu sedikit insulin, glukosa tidak diserap oleh sel-sel kita, dan akhirnya menyebabkan tidak adanya energi.
Pada kondisi demikian, glukosa menetap dalam darah dan menyebabkan penebalan pembuluh, yang mengakibatkan komplikasi di dalam tubuh. Pengangkutan darah dari satu organ ke organ lain memerlukan lebih banyak usaha, yang berakibat dinding pembuluh menebal dan menjadi kurang fleksibel. Hati juga  di paksa lebih banyak bekerja untuk memompa darah ke seluruh tubuh lebih berat, pembuluh darah menebal dan lebih susah dilewati. Akhirnya menyebabkan komplikasi pada organ utama seperti serangan stroke, serangan jantung maupun emboli paru-paru.
Salah satu cara yang efektif mengobati diabetes dengan terapi lintah atau Hirudo Theraphy. Pada saat lintah menggigit, akan mengeluarkan bermacam zat, Salah satu dari zat tersebut adalah hirudin yang memiliki fungsi anti koagulan dan melancarkan aliran darah.
Pada pasien diabetes dengan kekentalan darah tinggi, zat ini akan membantu mencegah pembekuan darah, mengencerkan dan melancarkan aliran darah pasien. Manfaat lainnya, darah lebih mudah beredar dan berkurangnya tekanan pada jantung, serta pembuluh darah secara signifikan.
Zat-zat lain pada liur lintah akan memberikan kontribusi pada perbaikan dan normalisasi sirkulasi kapiler, serta zat lain yang menghasilkan analgesik alami, memberikan sifat antibakteri, menurunkan tekanan darah dan mempunyai efek anti inflamasi.
Bagi penderita diabetes,  perawatan jari tangan dan kaki sangat penting karena sirkulasi darah diabetes dapat lamban, dikarenakan terkadang darah tidak mampu sepenuhnya menembus kapiler, sehingga tubuh tidak bisa menyembuhkan luka kecil, atau lebih buruk lagi berakibat nekrosis atau matinya jaringan. Hal ini dapat menyebabkan diamputasinya jari, kaki atau anggota badan lain.
Terapi lintah telah diketahui berabad-abad dalam meningkatkan sirkulasi di bagian distal tubuh yakni kaki. Efek pemulihan hirudotherapy menghasilkan peningkatan sirkulasi mikro yang sangat penting dalam mencegah amputasi jari tangan dan kaki.

ZAT ALAMI AIR LIUR LINTAH




Dalam proses terapi lintah, ketika lintah menghisap darah, mereka memasukan air liur yang mengadung beragam zat kimia alami. Apa yang terjadi pada darah Anda, ketika lintah menghisap selama 1-2 jam? Telah terjadi campuran yang kompleks, antara darah anda dengan zat-zat :

1. Hirudin : masuk kedalam coagulant (darah kental) melalui pengikatan thrombin ( faktor dalam thrombin yang berupa enzyme ). Darah kental biasa keluar dari lubang gigitan, bersama darah cair.

2. Anti infeksi : ( pinicilin ) untuk menjaga terjadinya enfeksi.

3. Calin : berada didarah kental yang memblokir “factor von wilebrand”, dan berfungsi sebagai zat perantara (mediator) dalam proses agregrasi struktur darah yang disebut platelet.

4. Destabilase : aktifitas monomerizing. Melumatkan vibrind ( produk akhir dari proses pengentalan darah ).

5. Hirustasin : berada di enzim kalikrein; enzim trypsin yang berfungsi sebagai pelembutan protein menjadi peptone, untaian peptine, peptidase, dst. Peptidase merupakan enzim didalam pencernaan dan usus.

6. Bdellins : zat yang mengurangi radang kulit merah, bengkak, sedikit dan gatal yang dialami sekitar 3-4 hari.

7. Hyaluronidase : zat anti biotic sehingga “badan lintah” yang dianggap kotor tidak menyebabkan infeksi.

8. Anesthetic Substance : penghilang rasa sakit setempat.

9. Triptase Inhibitor : berada di enzim proteolytic dari mast cells dari suatu jaringan cyptoplasmic granule (mengandung heparin, hisatmine dan serotonin) yang dilepas saat mengalami pembengkakan dan alergi.

10. Egllins : zat anti pembengkakan.

11. Faktor xainhibitor : zat aktif darah anti kental (anti-koagulan).

12. Complement Inhibitors : zat pengganti zat lain, jika ada kekurangan.

13. Carboxypeptydase alnhibitors : meningkatkan aliran darah disekitar lokasi gigitan.

14. Histaminlike subtance : berfungsi sebagai fosoldilator mengembangkan pembuluh darah sehingga hingga aliran darah lebih lancar.




Di negar maju AS dan Inggris, jerma zat Hirudin diakui lebih aman dibanding dengan obat pencair darah buatan ( kimia ), karena efek sampingnya sangat minim.




REFERENSI

Safety and adverse effects of leech therapy; Leech Fact, U.S. approves leech therapy,

article, The Bantam Medixal dictionary, BBC News Bloodsuckers hit the medical

Terapi Lintah Ampuh Sembuhkan Berbagai Penyakit


gbr_lintah
OLEH sebagian besar orang, lintah sering dianggap sebagai binatang penghisap darah yang menjijikkan. Namun tahukah Anda bahwa Terapi Lintah mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit?  Seperti apa pengobatan alternatif dengan lintah tersebut?
Metode Terapi ini telah dikenal sejak Zaman Kuno hingga Kedokteran Modern saat ini. Sejarah mencatat penggunaan lintah telah digunakan oleh berbagai orang berpengaruh pada zamannya, Hipocratic Corpus (Hippocrates) (460-377 SM), Abu Ali al-Husayn IbnAbdullah Ibn Sina (Avicena) (980-1037). Dan saat ini Metode Terapi lintah atau Hirudotherapy dipergunakan dalam kedokteran modern untuk menangani berbagai macam kasus medis (Bedah Plastik,Penyambungan bagian tubuh,dll) dan telah disetujui sebagai Metode Pengobatan yg dinyatakan Aman dan Efektif oleh berbagai Negara seperti Amerika Serikat,Jerman,Francis, Rusia, Dll.
Efektivitas Terapi Lintah ini didasarkan pada 100 lebih zat aktif yang terkandung dalam Air Liur Lintah. Diantaranya adalah :
  1. Hirudin : Zat antikoagulan atau anti pembekuan darah  yg dapat   mengencerkan  darah
  2. Hyaluronidase : Zat/Enzim yg berfungsi sebagai katalisator yg membantu  penyerapan pemakaian obat kedalam tubuhVasodilator : Zat yg dapat memperlebar saluran darah sehingga memudahkan sirkulasi aliran darah
  3. Antibacterial : Zat yg dapat membunuh atau memperlambat pertumbuhan bakteri
  4. Fibrinase, Collagenase dan masih banyak lagi zat yg bermanfaat
Kesemua zat atau enzim tersebut disuntikan lintah kedalam tubuh manusia pada saat proses penyedotan darah (Terapi Lintah).
Dimasa sekarang ini, Terapi Lintah atau Hirudo Therapy digunakan dalam proses penyembuhan beragam jenis penyakit. Antara lain : Penyakit Jantung, Diabetes, Hipertensi atau tekanan darah tinggi, Penyumbatan aliran darah, Stroke, Varises, Arthritis atau radang sendi, Reumatik, Migren, Sakit Kepala, Asam Urat, Kesemutan, Gangguan Pendengaran,Bisul,Gangguan urat Syaraf, Glaukoma, Hepatitis,Kanker, dan lain-lain.
Cara terapi dengan lintah juga tidak terlalu sulit, yaitu binatang lintah hanya tinggal diletakkan saja pada bagian tubuh yang sakit, seperti di kaki, tangan, perut, leher, lidah, dan lainnya.

Lalu, perlahan tapi pasti, lintah akan menggigit kulit dan menyedot darah kotor pada bagian tubuh yang sakit tadi.

Tak hanya sekadar menyedot darah kotor saja, pada saat penyedotan darah berlangsung, lintah juga menyemburkan air liurnya ke dalam tubuh yang sakit.

Nah, air liur lintah itulah yang konon mampu menetralisir penyakit dalam tubuh sehingga darah semula beku berubah menjadi cair atau lancar dan tubuh menjadi segar.