Rabu, 29 Agustus 2012

Kalajengking, Obat Stroke, Jantung dan Hati


ON JUMAT, 20 MEI 2011 0 KOMENTAR

Singapura(MedanPunya.Com) Para peneliti kesehatan di Singapura berhasil menemukan cara ampuh untuk mengatasi penyakit gangguan peredaran darah yang menyebabkan penyakit Stroke, Jantung ataupun Sirosis Hati. Prof Gopalakrishnakone, PhD, DSc dari Fakultas Kedokteran National University of Singapore mengatakan, racun kalajengking bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pengobatan, diantaranya sebagai penghilang rasa sakit, pereda ketegangan otot, antikanker, antimikroba, dan antikejang.

Bahkan sejumlah obat yang menggunakan bisa dan racun telah berhasil diproduksi, misalnya racun botulinum dari bakteri anaerobik yang mencemari makanan kaleng, terapi strabismus (mata juling), blepharospasm (kejang kelopak mata), dan vagisnismus (kekejangan otot vagina) serta Arvin yang berasal dari bisa ular digunakan untuk mengatasi gangguan penggumpalan darah.

Saat ini, hasil kajian Badan Pengawas Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA) telah menyetujui peredaran empat obat berbahan dasar racun, baik bisa ular, kalajengking, laba-laba, maupun kerang kerucut. Obat tersebut diantaranya, aggrostatin untuk mengobati angina, captopril untuk tekanan darah tinggi, conotoxin untuk anestesi saraf tulang belakang, dan chlorotoxin untuk pengobatan tumor otak.

Sementara Dr William Adi Teja, MMed dari Klinik Utomo Chinese Medical Center, Jakarta mengatakan, “Hewan-hewan merayap ampuh untuk mengobati
penyumbatan pembuluh darah kronis. Obat-obat dari bahan herbal atau hewan lain tak mampu, tapi binatang merayap ini dapat mengobati keluhan akibat
penyumbatan darah,” Menurutnya, dalam memanfaatkan kalajengking untuk terapi pengobatan, sangat dilarang mengonsumsi secara langsung sebelum racunnya di netralisir.

“Sejauh pengamatan dan pengalaman selama ini, cara untuk menetralisasi racun kalajengking adalah dengan memasaknya bersama jahe. Setelah itu, kalajengking tidak dianjurkan untuk dimasak kembali. Hal ini untuk mencegah hilangnya zat-zat aktif yang terkandung dalam hewan ini. Setelah itu, dianjurkan hewan ini segera dikeringkan atau diblender menjadi bubuk,” papar Dr William.

Secara empiris, kata Dr William, pasiennya sembuh dari gangguan penyempitan pembuluh darah setelah sebulan mengonsumsi bubuk kalajengking sebanyak 0,3 gram sehari. Menurut dia, dosis tersebut akan diturunkan apabila kondisi pasien mulai membaik.

Ia juga sangat jarang memberi ramuan kalajengking dalam bentuk tunggal kepada pasiennya. Seperti penyakit Sirosis Hati, bubuk Kalajengking dikombinasi dengan berbagai macam herbal dan hewan lain, seperti batok penyu, alang-alang, kunyit, dan 0,2 gram bubuk kalajengking. ”Pemakaian kalajengking pada kasus sirosis hati berfungsi untuk menggempur hati yang mulai mengeras.”***Rp/bs